Arsitektur Internet

Arsitektur Internet

Internet pada hari ini terdiri dari lebih 60.000 jaringan konstitue, setiap jaringan adalah sebuah jaringan yang otonom, dan dari jaringan tersebut adalah pengunaan protokol umum, kepatuhan terhadap skema pengalamatan yang umum dan struktur penamaan yang umum. Oleh karena itu sulit untuk memvisualisasikan arsitektur dari internet itu sendiri sebagai awal dari internet atau sebagai dasar. Selama 25 tahun terakhir sejak ARPANET sebagai operasional dari jaringan internet. Internet telah tumbuh dan berkembang oleh faktor-faktor dari internet terhubung dengan ribuan backbone yang berkecapatan tinggi dan bahwa internet terhubung dengan jutaan pengguna pada jaringan diseluruh dunia. Jaringan dapat diperluas pada titik manapun dan menawarkan konektivitas lebh lanjut. Dengan cara ini mirip dengan alam semesta itu sendiri yang senantiasa meluas.

Apakah tidak ada arsitektur dari internet itu sendiri?

Banyak komunitas internet percaya bahwa ada atau tidak ada arsitektur dasar dari internet itu sendiri yang nyata, melainkan terdapat sebuah pedoman untuk arsitektur internet. Tujuan dari arsitektur internet adalah dalam hal konektivitas, Internet protokol digunakan sebagai alat untuk mencapai hal konektivitas tersebut dan intelegensi yang ditanamkan pada jaringan.

Fitur dasar pada arsitektur internet pada awalnya sebagai berikut:

  1. Merupakan infrastruktur dari sebuah koneksi paket forwarding ( dumb network) yang memiliki fungsionalitas lebih tinggi pada sebuah jaringan (fate sharing)
    2. Menggunakan alamat yang tetap (statis) dengan hirarki yang sederhana yang terdiri dari net dan host.

Evolusi dari internet telah menyebabkan perubahan sebagai berikut:

  1. Subnetting,Autonomous Systems (AS) dan Domain Name System (DNS). Fitur-fitur ini diperkenalkan sebagai impact dari pemahaman yang diperoleh dari penyebaran dan sebagai patokan ukuran untuk mengatasi skalabilitas dan pertumbuhan dari internet itu sendiri.
    2.Diterapkannya Mekanisme Congestion control.
    3. IP multicasting dikembangkan sebagai alat untuk penyebaran paket-paket dari satu node ke sejumlah node penerima, melalui skema pengalamatan yang mulai di kembangkan,

Internet terstruktur secara hiraki atau setidaknya dapat divisualisasikan seperti diatas. Namun, hal itu bukan merupakan hirarki yang sebenarnya, melainkan dicampur menjadi sebuah kesatuan. Dibagian teratas terdapat beberapa jaringan backbone yang menghubungkan satu sama lain pada network acces points (NAP) atau Exchange Points (EP). Jaringan backbone penyedia layanan internet yang besar sebagian besar membawa lalu lintas dari internet. Gambar dapat menunjukkan map jaringan secara global.

internet

Pada kenyataanya,bahwasannya internet tidak teroganisir sebagai hirarki yang ketat. Melihat jaringan bisa terhubung satu sama lain dan pada saat yang sama memiliki konektivitas ke jaringan yang lebih besar. ISP backbone yang besar juga bisa sebagai penyedia konektivitas bagi pengguna akhir.Salah satu mekanisme yang mendasar sebagai dasar internet untuk sekarang ini adalah network acces points (NAP) atau Ecxchange POints (EP). Poin pertukaran dapat didefenisikan sebagai jaringan akses jamak yang memungkinkan ISP untuk bertukar lalu lintas dan informasi routing dengan ISP lainnya. Terdapat banyak poin pertukaran diseluruh dunia ini. Arsitektur untuk pertukaran NAP/EP sebagai berikut:

 

Tinggalkan komentar